Share

Bab 69

"Aku terharu aja."

"Maafin aku selama ini, ya?" Dewa makin mengeratkan pelukannya.

Sigap kuseka jejak-jejak air mata, lalu melerai pelukan karena samar-samar kudengar suara seperti orang menarik handle pintu dan diikuti derap langkah dari arah belakang. Aku terdiam sejenak demi memastikan suara yang baru saja melintas di indera pendengaranku itu.

"Kayak suara orang buka pintu belakang," ucapku masih menajamkan pendengaran. Namun, perlahan suara tersebut menghilang.

"Mana? Aku gak dengar apa-apa," timpal Dewa sembari memicing seperti berusaha menangkap suara.

"Coba aku cek dulu." Aku seketika melangkah.

Dewa spontan mencegahku. "Kamu di sini aja. Biar aku yang ngecek." Kemudian, dia berjalan menuju belakang.

Karena penasaran, aku menyusul Dewa. Ketika di pintu dapur, kulihat suamiku itu sedang menutup kembali pintu pagar bagian belakang. Ya, halaman belakang rumah ini memang dikelilingi pagar yang terbuat dari kayu. Dewa kemudian berdiri mematung seraya mengitari sekitar.

"Suara apa tad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status