Share

5. Tunangan Kakak

Dari pagi sampai malam, Arjun menunggu Roan di lobby. Berharap Roan segera menemuinya, khawatir dengan keadaan Yua yang ditinggal di rumah. Kakinya terus bergerak, beberapa kali ia pukul paha yang dibalut celana levis itu. Rasa lapar tidak dihiraukan, terus menunggu sampai jam 10 malam.

Padahal dulu mereka sangat akrab, melewati waktu bersama hingga tumbuh besar, Arjun bahkan bebas keluar masuk rumah dan perusahaan Roan, tetapi sekarang Roan seperti orang yang berbeda. Tak ada keakraban lagi. Roan menjauh darinya dan Yua tanpa alasan.

Setelah menunggu lama akhirnya Roan keluar dan menemuinya, wajahnya menunjukkan ekspresi dingin seolah tidak suka Arjun datang.

"Ada apa?" tanyanya. Tanpa basa-basi. Melepaskan kancing jas.

"Kami dalam masalah, Tante Fera datang membawa keluarganya. Dia pasti akan menyiksa kami dan menguasai seluruh harta. Bisa jadi juga mereka akan membunuh kami setelah menjadi wali."

Arjun mengabaikan sikap dingin Roan, berusaha menjelaskan semuanya supaya Roan mau menolong. Harapan mereka tinggal Roan.

"Lalu?" tanya Roan, dingin. Seperti tidak peduli dengan penderitaan mereka.

"Eh, apa?" Arjun sama sekali tidak menyangka respons Roan akan sedingin itu.

"Lalu kenapa?"

Harga diri Arjun seperti tertelan bumi, dia mengepalkan tangan, berusaha menahan diri. Dadanya memburu.

"Selamatkan kami dengan menikahi Kak Yua," jawab Arjun.

Roan diam sesaat, dia melihat pergelangan tangannya. Lalu melihat ke Arjun lagi.

"Saham Candra Grup terus turun, perusahaanmu tidak stabil, keluargamu juga tidak berpengaruh seperti dulu. Kalau aku menikahi Yua sekarang, perusahaanku bisa kena imbasnya."

Wanita yang dicintai sedang kesulitan, tetapi yang dipikirkan hanya perusahaan, apakah Roan sungguh mencintai kakaknya?

"Sekalipun Kak Yua bisa saja mati di tangan Tante Fera?"

"Kau jangan berlebihan, Tante Fera hanya galak. Dia tidak akan menyakiti ponakannya sendiri."

Berlebihan katanya? Tangan Arjun mengepal. Tinggi badan Roan hanya berjarak 5 cm darinya, bisa dipukul dengan mudah. Namun, Arjun menahan diri.

Padahal Roan tahu betapa jahatnya keluarga Tante Fera, berulang kali mencoba membunuh Bunda. Dari memasukkan racun hingga menyewa orang untuk membunuh. Selama ini keluarganya tidak memiliki bukti menyeret Tante Fera ke penjara.

Sekarang Tante Fera berhasil menguasai harta dan hidup mereka, dan Roan berkata bahwa sikapnya berlebihan?

"Kau lebih mementingkan perusahaan daripada Kak Yua, benar?"

"Maaf."

Tangan Arjun mengepal erat, emosinya memenuhi dada. Kakak kesayangannya mencintai orang sebrengsek ini, orang yang bahkan tidak peduli dengan keselamatan tunangannya sendiri.

Bug!

Arjun memukul wajah Roan dengan keras hingga terjatuh, dadanya mengembang menahan emosi yang tertahan. Sementara Roan mengusap sudut bibirnya yang berdarah.

Beberapa orang yang melihat itu langsung berteriak, memanggil petugas keamanan. Pandangan mata Arjun menatap Roan dengan penuh kebencian.

Orang yang sudah dianggap seperti kakaknya sendiri, berpikir akan menjadi keluarga, kini membuangnya hanya karena perusahaannya tidak sebesar dulu. Dua sekuriti menyeret Arjun dan melempar tubuh remaja itu keluar.

Semua waktu yang mereka lewati bersama terasa tak berarti sama sekali. Arjun memukul teras hingga jemarinya berdarah. Harus menelan kekecewaan ketika meninggalkan perusahaan Roan.

Pasti Yua sangat kecewa, Arjun bingung menjelaskan kepada Kakaknya. Dia berjalan lunglai memasuki gang sempit, mengambil jalan pintas untuk ke terminal bus.

Rasa lapar baru terasa sekarang, menunggu seharian hanya untuk mendengarkan kalimat menyakitkan. Sekarang dia benar-benar bingung bagaimana cara melindungi Yua.

Dua tahun lalu, beberapa hari setelah kecelakaan yang menewaskan kedua orang dan kakak laki-lakinya. Arjun mendengar percakapan Tante Fera, mereka berniat membunuh dia dan kakaknya setelah menjadi wali, supaya bisa menguasai seluruh kekayaan keluarga dengan mudah.

Saat itu ada paman yang melindungi mereka, menjadi tameng setiap kali Tante Fera ingin mencelakai mereka. Sayangnya Paman malah mati mengenaskan, terlintas di pikiran Arjun bahwa kematian pamannya adalah ulah Tante Fera. Tapi dia tidak memiliki bukti.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Isnia Tun
Di sini Yua belum bertemu dengan Jexeon yg nanti jadi suami nya...awalnya baca cerita Roan dan Everlin tapi penasaran dengan putusnya Roan dan Yua...ternyata Roan lah yg brengsek
goodnovel comment avatar
siti yulianti
semoga ada orang yg baik hati menolong yua dan arjun
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status