Share

Bab 70 #Desakan Ibu Mertua

Bab 70

Sebelum jam kerja usai, mobil laki-laki halalku sudah parkir di depan kantor. Aku bisa melihat karena cendela ruangan kantorku menghadap ke jalan. Aku tersenyum senang.

Hm, laki-laki itu menemati janjinya. Ups! untuk apa dulu, bukankah ibunya yang akan mengajakku bicara di meja makan sepulang kerja nanti?

Sehingga anak bungsunya disuruh segera menjemputku karena akan ada berita besar yang akan disampaikannya, begitu 'kan, Bu?

Entahlah.

Kujemput malaikat kecilku di Penitipan Bayi dan Anak, disambut salah satu suster yang menggendong Zaqi, siap diserahkan kepadaku. Tidak lupa aku mengucapkan terima kasih kepadanya.

"Zaqi gak rewel, kan?" sambut Mas Irfan ketika aku masuk ke dalam mobil. Tangan kirinya mengelus pipi gembul.

"Alhamdulillah, enggak." jawabku singkat.

"Mau mampir kemana, nih?" tanyanya lagi.

"Tidak usah, Mas. Terima kasih."

Mas Irfan memutar mobil ke arah utara, menuju pulang kerumah karena aku tidak ingin kemana-mana.

"Tidak sekalian jemput Mbak Nung?" Aku sengaja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Dina Haryati
sebenarnya suka sama cerita nya cuma terlalu muter", tokoh adwlnya TDK tegas, dan tidak ada keterusterangan ..., seharusnya katakan saja kamu tidak mau di madu
goodnovel comment avatar
Aisyah rajab
Tokoh Adelnya terlalu dibuat lemah...masak berpendidikan mandiri tapi membela diri saja tdk mampu...utarakan apa keinginan jangan hanya dihati memNgnya oramg bisa memnaca isi hatimu...malas ah
goodnovel comment avatar
Ummatul Khoiriyah
lelah sekali menjadi dela tidak punya tempat bersandar dan mengadu, punya sandaran pun orang nya ngak punya hati dan otak egois
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status