Share

Jadikan pelajaran

Tara kembali cerai, iya, cerai lagi, duda lagi, yasudah lah, ya... semua ada resiko dan sebab akibatnya. Maka dari itu, sebagai manusia yang dikasih hati juga akal pikiran, sebelum melakukan sesuatu dipikir berkali-kali.

Ia duduk menatap kedua mata Ibnu yang sudah mulai Mpasi, bubur bayi yang ia beli dipenjual dekat rumah menjadi piliham simple untuk ia dan bapak supaya tak repot masak, stok susu dan pampers juga banyak, uang dari kedua orang tua Kanti dibelanjakan kebutuhan putranya itu.

Tatapannya mendadak sendu, Ibnu tak mendapatkan pelukan hangat seorang ibu, hatinya nyeri seperti diremas. "Jangan jadi kayak Papa ya, Nak, Papa gagal jadi laki-laki bertanggung jawab untuk seorang wanita. Ibnu harus jadi laki-laki yang sayang dan hormati istri," ucapnya sembari menyuapi Ibnu makan di teras rumah sambil ia pangku.

"Nyesel, kan? Makanya apa-apa dipikirin," suara itu membuat Tara menoleh. Argi pulang, berasam

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status