Share

Pacaran di Pantry

4 bulan sudah Ningsih berpulang, kehidupan tampaknya normal bagi Dena, tapi tidak dengan Tara. Tanpa sengaja, keduanya berpapasan saat sedang berada di bank yang ada di sebelah gedung kantor Dena. Tara sedang mengantre di teller satu, sedangkan Dena berjalan dari arah kantor kepala cabang karena ikut mendampingi pak Galih rapat.

Dena diam, tampak menunduk tak ingin membalas senyuman Tara, ia sungguh berhati-hati dengan sikapnya, selain takut Adim cemburu yang kalau BT baikinnya harus disayang-sayang gemes dulu oleh Dena, juga karena Adim tak kan segan mendamprat Tara. Mantan yaudah jadi manta, sekali pun tegur sapa baiknya nggak usah. Begitu lah prinsip Adim yang Dena aplikasikan pada sikapnya.

Tara tersenyum miris, Dena bahkan mengabaikannya. Ia kini menjadi seorang single parents, belum ada pikiran mau menikah atau mendekati perempuan lain, hatinya seolah sengaja ia kunci. Kehidupan Tara di rumah itu justru begitu nyaman setelah kepergian ibunya. Kamar bahkan ia cat baru dengan wall
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status