Share

Rumah dengan Seribu Pohon

"Ih, Mama, Bibi sama Abang nguping?" Najwa mengerucutkan bibir, lalu tersenyum malu. Semuanya senyam-senyum dan mendekati sejoli itu.

"Masya Allah, pantas saja adik Abang satu-satunya ini kelihatan lebih cantik dari biasanya. Auranya bersinar, rupanya mau dilamar pria idamannya," goda Dani, menjawil dagu adiknya. Jika dulu mereka tak akrab, tapi belakangan ini sering komunikasi. Najwa mulai membenahi hubungan dengan saudara satu-satunya.

"Ayo kita masuk kalau begitu, biar semuanya kita bicarakan dengan serius," ajaknya pada Zidan yang salah tingkah.

Bi Ina kelihatan paling gembira di antara yang lainnya. Memeluk calon pasangan itu bergantian.

Suasana pun berubah jadi riuh. Semua anggota keluarga merasa lega karena akhirnya Najwa mau menikah. Sempat takut kalau anak perempuan Bu Isma itu sudah menutup diri dari semua lelaki. Beberapa anak teman arisan datang untuk melamar gadis itu, tetapi Najwa selalu beralasan sedang sibuk meniti karir.

"Walaupun saya belum pernah bertemu Dek Zi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status