Share

BAB 37

Kau Pengecut, Giandra!

Aku terbangun dan menatap sekelilingku. Ruangan serba putih dengan aroma obat-obatan itu membuatku tersentak. Kepalaku masih terasa nyeri. Entah berapa lama aku tak sadarkan diri. Sayup-sayup kudengar suara seseorang yang tengah menelepon di depan pintu kamar ruanganku. Aku yakin sekali bahwa suara itu adalah suara Satya.

Suara handle pintu terdengar wajah Satya ya menyusul dari balik pintu dengan raut muka penuh khawatir Dia mendekati ranjang tempat aku berbaring saat ini.

"Bagaimana kondisimu? apakah kau merasa sudah agak baikan?" tanya Satya.

"Apakah kau yang membawaku kemari?" Pertanyaan Satya justru aku jawab dengan pertanyaan lagi untuknya. Kulihat dia menghela nafasnya sesaat. Ditatapnya wajahku dengan matanya yang tak bisa menyembunyikan rasa khawatir yang sangat besar itu . Kualihkan pandangan ke arah lain. Jujur saja aku mulai malu terus-menerus merepotkan dirinya.

"Sepertinya aku hanya kurang istirahat saja," lanjutku seraya memijit lembut kepala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status