Share

BAB 67

Deg.

Om Satya lagi?

Kenapa anakku mendadak aneh seperti ini?

Apakah kehilangannya akan sosok itu membuatnya berhalusinasi?

“Bintang…Jangan ngomongin Om Satya terus. Nanti kalau urusannya selesai juga pulang. Bintang doakan Om Satya ya.” Aku mengusap lembut kepala anakku. Ada rasa miris, namun buru-buru kuhentikan laju perasaanku agar tak makin berlanjut.

“Sepertinya Bintang sangat dekat dengan Pak Satya,” ujar Mbak Kemala dengan cukup hati-hati. Aku hanya menimpalinya dengan senyum karena memang tak tahu harus menjawab dengan jawaban seperti apa. Bintang dan Satya bagai dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan satu sama lain.

Bunyi dering ponsel Mbak Kemala membuatnya segera meraih benda pipih itu. Aku masih sempat melihatnya menampilkan raut wajah aneh, namun buru-buru kualihkan tatapanku ke arah ponsel yang juga berbunyi menandakan sebuah pesan masuk ke dalam sana.

Sebuah pesan dari Putri, salah satu pegawai yang membantuku di kafe.

[Mbak, ada Mbak Andira. Dia nyari Mbak R
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status