Share

215. Demi Seorang Anak

"Hai, Sher ... Kenapa?" Fea keluar kamar, menerima telpon dari Sherlita.

"Fea, Davis rewel terus. Ga bisa tidur. Minum susu udah, Aku kipas-kipas biar ga kepanasan udah. Aku cek dia ga pup, ga juga pipis. Bingung aku. Nangis terus. Gimana ini?" Terdengar Sherlita bingung dengan bayinya.

"Masuk angin kali, Sher. Perutnya kembung, ga?" Fea mencoba menduga.

"Bentar, aku lihat." Sherlita menjawab. 

Fea menunggu, sambil dia melangkah menuju ke ruang makan. Fea menghampiri kulkas, mengambil susu UHT dan menuang ke gelas yang ada di meja.

"Kayaknya nggak, deh. Duh, kenapa, ya? Kasihan banget ini." Sherlita cemas.

"Hmm ..." Fea meletakkan kotak susu di meja. Dia duduk sambil memegang gelasnya. "Periksa di kakinya, apa ada ruam."

"Kaki ..." Sherlita belum terlalu paham. Fea menjelaskan lagi yang dia maksud.

"Astaga, benar. Aduh, kok bisa gitu, Fea? Lalu gimana ini?" Sherlita terdengar makin cemas.

"Tenang, Sher. Itu wajar sa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status