Share

Bagian 19

Beberapa hari kemudian, Celin merasa lebih kesepian dari sebelumnya, mungkin karena beberapa hari yang lalu, ia menghabiskan banyak waktu dengan Evan. Setelah dipikir-pikir ternyata ia masih rindu seperti sebelumnya, tapi ia menekan dirinya untuk berharap. Ia sudah jengah diperlakukan tidak adil selama dua tahun, teleponnya berdering selagi ia sedang bekerja,

"Halo, saya dengan Celin Dian. Ada yang bisa saya bantu?" Mata Celin sedang fokus menatap layar komputer.

"Begitu cara menyambut suami yang sedang menelpon?" Suara familiar itu membuat fokus Celin terpecah. Ia buru-buru melihat nama penelpon 'My beloved husband' tertulis di layar.

Dulu ia sangat antusias menerima telpon suaminya, walaupun Evan hanya mengabarkan hal-hal biasa seperti ia akan tinggal lebih lama dan sebagainya. Sekarang ia berusaha menahan diri.

"Ada apa?"

"Tidak ada, hanya ingin menelpon saja,"

Celin mengerutkan kening, ia memastikan si penelpon benar-benar Evan. Dulu Evan tidak pernah ramah, ia langs
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status