Share

41. Kebanggaan

“Tak apa, Aruna. Kayu sarayu pasti mampu mengatasinya,” ucap Arya begitu percaya diri. Lelaki itu mundur namun matanya terus memperhatikan toya yang bergetar semakin cepat.

“Apa kayu sarayu sehebat itu?” tanya Aruna tak percaya. Pemuda itu berjalan mendekati ayahandanya. Meski kejadian yang memisahkan keluarga mereka bermula dari pertarungan mereka berdua, tetap saja Aruna tak bisa menyembunyikan rasa rindu.

“Kau lihat lah sendiri,” ucap Arya datar.

Lelaki itu melirik sekilas pada putranya. Ada rasa bangga dan bahagia yang tercermin dari seutas senyum di sudut bibirnya. Aruna sudah dewasa. Berguru pada Legawa, mewarisi ilmu pengobatan Ki Bayanaka, dan juga mampu menguasai kekuatan api.

“Tunggu! Jadi, dia sudah bisa menguasainya?” tanya Arya dalam hati.

Perlahan getaran pada toya yang tertancap tusuk konde emas mereda. Aruna tersenyum lebar. Usahanya tak sia-sia, bergelut dan bertukar energi dengan ayahandanya. Benda pusaka milik ibundanya itu kini dapat dijinakkan.

“Apa yang kau lihat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status