Share

Rencana Rahasia

PARAS Rakryan Rangga dan Senopati Arya Lembana langsung berubah. Kedua perwira sama-sama mengernyit keheranan. Mereka berharap telah salah mendengar ucapan Rakryan Tumenggung tadi.

"G-Gusti Tumenggung, mohon maaf sebelumnya, apakah ini tidak salah?" Arya Lembana memberanikan diri bertanya.

Biar bagaimana pun sang senopati tak rela melihat Tumanggala, salah satu prajurit terbaik dalam pasukannya, dipenggal begitu saja. Sementara belum tentu terbukti prajurit tersebut lalai dalam menjalankan tugas pengawalan.

Rakryan Tumenggung menampakkan wajah muram. Panglima Panjalu itu juga sebetulnya merasa ragu-ragu hendak menjalankan titah Sri Prabu Jayabhaya. Terlebih ia tahu titah tersebut dikeluarkan dalam keadaan dikuasai amarah.

Namun setiap ucapan raja adalah sebuah hukum. Berani melawan sama saja minta mati. Lagi pula, sebagai seorang panglima Rakryan Tumenggung berkewajiban menegakkan wibawa raja. Maka, tidak ada pilihan lain baginya kecuali bersikap patuh.

"Lembana, aku tahu apa yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status