Share

45. Hidup Arsen

Di rumah, Arsen tidak bisa berkata apa-apa usai membaca pesan perpisahan dari Leina. Dia memilih untuk tetap di kamar wanita itu, merebahkan diri di atas ranjangnya, serta memandangi langit-langit kamar.

Dia tidak merasa kalau surat perpisahan itu ditulis dengan paksa. Tidak ada indikasi penculikan juga— artinya wanita itu memang pergi meninggalkannya dengan sukarela.

"Leina ..." gumamnya lirih.

Aroma wangi bunga-bunga khas Leina masih tersebar di ranjang itu. Itulah yang membuat diri Arsen menjadi tenang dan ketiduran.

***

Leina menyewa sebuah motel di pinggiran kota untuk seminggu ke depan. Motel itu cukup sederhana sehingga harga sewanya tak mahal.

Berada di dalam kamar motel sempit itu sendirian membuat diri Leina menjadi sedih. Sendirian itu menyakitkan. Perasaan yang pernah dirasakan ketika kehilangan sang ayah kini menggelayut dalam benaknya kembali.

Dia tiduran di atas ranjang, menatap ke lampu di langit-langit. Tak sadar air matanya menetes berulang kali— membasahi sprei put
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status