Share

41. Gawat!

Jakarta, 29 Maret 2018

“Pak Bram? Bapak kenal dengan Mama saya?” Andra muncul di belakang Utari. Gadis itu mengernyit sambil memandang ke arah Bram dan ibunya secara bergantian. “Mama kenal atasan Rara?”

“Apa? Ternyata, dia menjadi atasan Rara?” batin Utari dengan dada bergemuruh.

Bram tidak menjawab. Sebisa mungkin lelaki itu bersikap tenang. Bram berharap Utari tetap diam seperti itu.

Ini bukan waktu yang tepat untuk membongkar masalah yang sempat dilupakan. Ada hal yang lebih penting saat ini. Keselamatan Andra!

“Oh, iya, Ra,” sahut Bram cepat. “Ibu kamu pemilik salah satu toko kue di Malioboro kan? Saya pernah mampir membeli oleh-oleh waktu berlibur ke sana.”

Utari tersenyum mendengarnya. Meskipun lengkung yang tergambar di wajahnya terlihat kaku. Hampir saja perempuan itu mati berdiri.

“Iya, Ra. Mama ingat. Dia pernah mampir ke toko,” timpal Utari seolah-olah mengiyakan pengakuan Bram.

Andra menaikkan sebelah alisnya sambil membalas, “Oh, begitu.”

“Kamu tidak apa-a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status