Share

Keping 26b

"Kamu melihatku dengan aneh, Jani." Ia tertawa.

Aku merasakan pipiku bersemu merah dan menghangat.

"Kau pasti sudah lebih baik, bisa melihatku seperti itu."

"Saya—saya," aku tidak meneruskan kalimatku. Aku melihatnya melangkah menuju pintu, sementara hatiku diserang rasa panik ketika ia membuka pintu besar itu dan menoleh.

Aku terburu-buru menyusulnya, lalu ia melihatku.

"Kau tak perlu buru-buru mengusirku, Jani." Dia memberi isyarat, "Aku mau ke kamarku di sana, di ujung koridor dekat taman. Kalau kau tersesat di rumah ini, kau bisa tanya aku atau asisten di sini. Mereka baik-baik, walaupun tampak bisu."

"Iya, Pak. Terima kasih," kataku parau.

Dia menghentikan langkahnya, tangannya ada di pegangan pintu, "kau harus tidur lagi. Istirahat yang banyak, ohya minum lagi dua pil setelah bangun nanti."

Ia seperti bimbang, setelah melihatku mengangguk cepat, "Baik. Kau bisa tidur lagi, aku tak akan mengganggumu Jani."

Begitulah hal yang terasa aneh.

"Jangan menceritakan ini pada biang gosip
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status