Share

32. Terserah

Fany

Ya Tuhan, Adrian datang dengan wajah babak belur dan kaos kotor. Dia masih tersenyum polos seakan tidak terjadi apa-apa, bahkan bicara dengan santai, "Maaf, tadi aku ada urusan, jadi tidak bisa menjemputmu."

"Ada apa dengan wajahmu?" Aku menghampiri, mengelus pipinya yang lebam. "Kamu berkelahi?"

"Nah, tadi ada sedikit masalah dengan para preman."

Aku pencet luka di sekitar bibirnya dan membuat dia meringis. "Sudah kukatakan jangan berkelahi! Kenapa kamu tidak mau mengerti? Jangan mencari masalah! Kenapa susah sekali membuatmu berhenti melakukan ini?"

Dia tertawa kecil. "Cukup, Fan. Aku mengerti." Dia mengusap pipiku dari bulir-bulir air mata. "Jangan menangis. Aku sama sekali tidak mencari masalah. Aku hanya berusaha menolong orang yang sedang kesulitan."

"Siapa?"

"Namanya Elisa, gadis--"

"Ya, terserah." Aku menepis tangannya.

Wanita lagi, wanita lagi. Lagi pula dia pikir ak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status