Share

39. Pertanyaan Berani

Adrian

Banyak gadis berteriak karena 'insiden' kecil ini, Fany pun tak beda dari yang lain.

Suaranya seperti banshe melihat mangsa, gendang telingaku nyaris pecah.

"Hei, hei." Aku bekap mulutnya. "Tenang, semua baik-baik saja."

Tapi dengan mudah dia lepas. "Baik-baik saja bagaimana? Kamu kira bagaimana cara kita turun dari sini?"

"Terjun ke laut?"

"Dasar Adrian bodoh, bagaimana kalau jatuh ke dermaga? Ya Tuhan bagaimana ini?"

"Ada aku, santai saja." 

Semua gelap. Bilik ini bergoyang karena berhenti mendadak. Sepertinya ada masalah serius sampai semua lampu di pier mati total, tiada musik karnaval, atau musik konser, hanya suara angin malam.

Biar aku tebak, daya listrik tidak kuat untuk konser juga karnaval dan hiburan malam lain?

Tak apalah, karena hal ini Fany memeluk lenganku dengan erat. Andai tidak ada boneka kelinci, aku bisa lebih hangat lagi dari sekarang. 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status