Share

52. Temannya Rufy

“Baik, Bu. Maaf baru ke sini. Habis nikah aku sibuk ngurus rumah,” jawab Vinza. Padahal ia sibuk untuk belajar kesetaraan. Apalagi David banyak tuntutan, harus bisa bahasa asing lah, bisa etiket lah. Sekalian saja harus bisa malak preman!

“Apa kabar suami kamu? Enggak ikut ke sini?”

“Lagi kerja, Bu.”

“Eh, masuk atuh!” ajak Bu Cucu.

Melewati toko yang tergantung banyak pakaian, mereka masuk ke dalam pintu yang langsung terhubung ke ruang tamu rumah Bu Cucu. Di sana Vinza duduk dengan Rufy. “Galih! Ada Upi, mau main!” panggil Bu Cucu.

Tak lama Galih keluar kamarnya. Ia langsung menyapa Rufy. “Upi! Kakak kangen!” seru Galih sambil berlari lalu memeluk Rufy.

Putra Vinza balas memeluk. Kedua anak itu sama-sama tertawa. “Main sama Kakak, yuk!” ajak Galih yang langsung diiyakan oleh Rufy.

Sementara mereka main, Vinza mengobrol dengan Bu Cucu. “Ibu cukup kaget dengar kamu sudah nikah, Vin. Apalagi Adam. Dia sangat berharap sama kamu,” ungkap Bu Cucu.

“Mau gimana lagi, Bu. Bukannya Pak Adam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status