Share

Bab 211

Di rumah sakit yang sama, Tio sedang memeriksakan keadaannya yang ternyata tidak memiliki kemajuan, tetapi dokter menghiburnya setidaknya kondisinya tidak memiliki penurunan.

‘Ck!’ decak Tio dalam hatinya, ‘umurku memang tidak akan lama lagi, tapi seharusnya Tuhan tidak memerlakukanku seperti ini, seharusnya Tuhan membiarkanku mati saja!’ Sesumbarnya walau dia tahu Tuhan mendengarnya.

Jesika mendampingi kakaknya yang tampak normal, penampilan Tio tetap keren dan elegan, pun cara berjalannya tetap gagah. Namun, semenjak kembali ke rumah wajahnya selalu tampak dingin pada adik perempuannya sekali pun hingga jarang sekali mereka berkomunikasi.

“Kak, kita akan langsung pulang?” tanya Jesica saat menatap wajah dingin nan kaku itu.

Tio menoleh kecil. “Tidak, Kakak ingin pergi ke suatu tempat, tapi kamu tidak perlu ikut.” Kalimat datarnya.

Jesica segera memerotes yang dibungkus merajuk, “Ish, Kakak bagaimana sih justru Jesica di sini karena sudah tugas Jesica menemani Kakak kemanapun. Kakak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status