Share

Bab 212

Pertemuan dengan Tio hanya seperti itu saja, kini Erland kembali menghuni ruangannya seorang diri. Ditatapnya amplop putih yang tampak formal itu, tetapi dia yakin isinya jauh dari kata formal. “Aku sangat penasaran, tapi aku juga takut mengetahui kenyataan jika Tio menuliskan sesuatu yang akan menyakitiku. Seperti kenangan mereka di masa lalu,” desahnya.

Erland memilih memalingkan wajahnya dari amplop yang seolah memanggil namanya, meminta dibuka, tetapi akhirnya dia bisa mengesampingkan penasarannya berkat jadwal wawancara online yang dimulai semenjak pukul sembilan pagi. Sama halnya dengan William, Erland sangat terperinci kala memilah pelamar begitupun saat mewawancarai, jika terdapat satu saja jawaban meragukan maka orang itu akan gugur.

Wawancara online berjalan lancar hingga lima orang pelamar, tetapi yang keenam Erland menerimanya karena hati nuraninya. Gadis itu seorang lulusan sekolah menengah atas dengan latar belakang cukup miris, dalam Cvnya terdapat keterangan jika gadis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status