Share

Bab 214

Erland kembali meletakan kertas di tempatnya terjatuh supaya Amelia tidak tahu jika dirinya sudah mengetahui semua. Kemudian pria ini turun ke lantai bawah untuk menemui putranya yang diasuh Sopia. Segera, mertuanya menyambut, “Sejak kapan Nak Erland pulang? Mama tidak melihat.”

“Sekitar satu jam lalu. Erland memang langsung ke kamar menemui Amei.” Senyuman santunnya.

“Pantas saja Mama tidak melihat kepulangan Nak Erland,” kekeh kecil Sopia, “Bagaimana bekal makannya? Amei sangat bersemangat saat membuatnya!” Antuasia Sopia yang tidak sabar mendengar penilaian baik menantunya.

“Bekal makan yang dibuatkan Amei sangat enak, apalagi semua makanannya masih hangat. Erland sangat menikmatinya, bahkan lebih nikmat dibandingkan makan di luar,” kekehnya saat menyampaikan pujian yang sebenarnya, tanpa adanya embel-embel menyenangkan hati manusia karena masakan Amelia memang patut mendapatkan pujian.

Sopia tersipu mendengarnya. “Terimakasih ya, sudah menerima bekal makannya.”

“Tentu saja Erland
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status