Share

37. Perkara menemani

"Aku tidak bilang apa-apa pada ayah, jangan menyalahkanku!" Raihan menarik lengannya dengan kasar, sehingga kuku-kuku dari jari milik Renan menggores kulit kecoklatannya.

"Kenapa tidak kau saja yang pindah bersama Jihan ke Bandung, kenapa harus aku? Aku tahu aku bukan pewaris sah perusahaan ayah. Tapi, setidaknya jangan atur kehidupanku, Abang!" bentak Renan dengan diliputi api kemarahan yang meledak-ledak. Dia benci menjadi boneka ayahnya yang selalu mementingkan kepentingan pribadi.

"Aku tidak melakukan apapun, Ren!" sela Raihan lagi, dia merasa difitnah dengan sesuatu hal yang tidak dia lakukan.

Renan mengepalkan kedua tangannya. "Abang egois! Lihat saja aku akan membawa Rania dan Vano untuk ikut denganku." Renan pergi meninggalkan Raihan, dia berniat untuk menenangkan dirinya dan pergi ke balkon atap rumah sakit. Dia benci karena ekspektasi yang selalu ia bangun selalu dipatahkan, terlebih lagi oleh ayahnya sendiri.

"R-ren, ak-" omongannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status