Share

Bab 32. Mengenang Masa Lalu

Naya terkesiap seketika tawanya terhenti.

"Kamu harus tanggung jawab. Pokoknya aku gak mau tau." Ancam aku dan manatap dengan nakal seraya menaik dan menurunkan alis layaknya lelaki hidung belang yang ada di sinetron-sinetron.

Naya berjongkok seperti orang ketakutan dengan tangan diatas kepala dan menyembunyikan wajahnya.

Kamudian aku meraih tubuh Naya yang mungil ke dalam dekapan dan memeluk dengan erat, Naya menyambut pelukanku. Tangannya ikut bermain di tulang belakang punggungku. Menimbulkan gelanyar nikmat pada diri ini.

Terasa sangat nyaman berada dalam pelukan orang yang kita cintai. Aku ingin kebahagiaan ini jangan pernah berlalu.

Kerinduan masa lalu membuat kami berdua hanyut dalam pikiran masing-masing.

Sekarang disaat uang begitu mudah di dapatkan, kebersamaan kami berdua jadi berkurang. Disaat uang begitu menimbun dalam hidup ini, para pembenci mencari jalan untuk menghancurkan kami berdua.

"Mas, Adek gak sanggup dengan semua ini. Adek gak kuat karena terlalu banyak pemben
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status