Share

Bab 24

"Apa yang kamu lakukan di sini, Tyas? Bukankah aku meminta Maria agar kamu bersiap?"

"Tadi aku ...." Aku menoleh pada Pak Damar berharap dibantu menjawab.

"Maaf, Tuan. Nona Tyas memintaku membeli minuman dingin untuknya."

"Di rumah ini tersedia, kenapa mencari ke luar?" Tuan Edbert menaikkan kedua alisnya. Aku yakin, dia tidak percaya.

"Aku tidak tahu kalau minuman dingin juga tersedia di sini, Tuan." Kali ini aku tidak membiarkan Pak Damar meneruskan sandiwaranya.

Tuan Edbert terkekeh pelan, kemudian merangkulku masuk rumah. "Lain kali kalau menginginkan sesuatu, panggil saja pelayan. Jumlah mereka banyak, kenapa harus menemui Pak Damar?"

"Maafkan aku," lirihku.

Sesampainya di kamar, Tuan Edbert menatapku lekat. Dia memindai tubuh ini dari bawah ke atas. "Kamu habis menangis?"

"Tidak. Maksudku, iya."

"Kenapa kamu menangis. Ada yang melukaimu?" tanya Tuan Edbert penuh kelembutan.

"Tidak, Tuan. Aku hanya ingin minuman dingin." Sekali lagi alasan konyol itu kembali kulontarkan.

Tuan Edb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status