Share

Bab 25

Selesai melakukan tugas sebagai istri walau hanya simpanan, aku langsung menutup mata bersembunyi di dalam selimut. Diam-diam memutar ingatan ketika sekolah dulu di mana teman-teman berdiskusi masalah rumah tangga.

"Aku menentang poligami!" tegas Amira begitu Fadil mengaku kelak akan berpoligami padahal pacar saja tidak punya.

"Kenapa kamu menentang poligami? Itu kan sunnah!" pungkas Aldi yang setuju dengan sahabatnya.

"Aku juga tahu hukum poligami, Di. Cuman gak mau diduakan. Ini bukan berarti mengharamkan, ya!"

"Karena yang haram itu poliandri alias bersuami dua!" timpaku sambil bertopang dagu.

Mereka bertiga terkekeh pelan sementara aku memanyunkan bibir. Entah kenapa padahal kurasa tidak ada hal lucu.

"Nah, coba kalian para lelaki seandainya poliandri itu diperbolehkan apakah rela jika istri membagi cinta kalian?" tanya Amira penuh percaya diri.

"Ya enggaklah! Gak enak banget kalau misalkan istri kita harus melayani laki-laki lain. Jangankan menikah lagi, boncengan pun bakal gue l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status