Share

BAB 110

“Sus, minta tolong panci disitu gih, aku juga mau buat teh” ucap mbok Rah

Susi segera mengambil panci bergagang yang dimaksud mbok Rah, biasanya untuk menjerang air saat membuat minuman panas, saat Susi menjangkau panci itu, kesempatan bagi mbok Rah, menaburkan sedikit bubuk yang diambilkan dari buntelan tadi, dimana Susi tidak menyadari hal itu, karena begitu cepat, dan mbok Rah segera memasukkan kembali buntelan itu di lipatan jariknya, dia tersenyum menyeringai.

“Biar aku saja Sus” ujar mbok Rah menawarkan diri

“Nggak usah mbok, tunggu airnya sampean mendidih, biar nggak gosong, katanya mau buat teh” tolak Susi, mbok Rah terdiam, dia tidak punya alasan untuk memaksa kehendak

“Eh, Sus, jangan lupa, yang sebelah ini buat mas Darto, kelihatannya lebih pas, terlihat warnanya lebih bagus dari yang ini” tunjuk mbok Rah pada gelas yang dimaksud, mencoba mengatur Susi.

“Iya mbok” sahut Susi sambil lalu tanpa berpikir apapun,

Ah, malam ini sepertinya akan berhasil, tunggu nduk, keinginanmu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status