Share

Mana Bisa Tenang

“Taksaka, kau diam dulu di sini sampai pertemuan selesai.” Guru Wirata membuka suara.

“Baik, Guru.” Lelaki itu memutuskan tinggal di sisi tuannya lagi.

Sesekali manusia harimau kuning tersebut melirik Putri Cahaya yang akhirnya bisa memadamkan api biru sendirian. Kemudian gadis yang sama keras kepalanya seperti Amira duduk sesuai tempat yang ditunjukkan Mei Mei.

‘Oh my god, kenapa semua cowok di sini nggak pakai baju,’ gumam Cahaya dalam hatinya. Malu kalau didengar orang lain. Dari semua yang hadir, hanya Abhiseka yang menggunakan jubah serupa dirinya. Sisanya shirtlees seperti Saka. Very maskulin like gentleman and slaaay.

‘Ya ampun, puas donk mata aku lihat pemandangan indah setiap hari.’ Gadis bermata biru itu senyum-senyum sendiri. ‘Semoga nggak ada gay di sini, sayang banget, udah six pack, macho, uwoooow, kayaknya kalau milih sambil merem nggak apa ini kalau asal comot.’ Gitu kata Aya dalam hati, padahal matanya dari tadi melihat Saka terus. Sampai manusia harimau itu jadi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status