Share

Menipu Pangeran

Day 1

Aya membuka semua merk obat terlambat datang bulan. Dia suruh Mei Mei rebus dalam satu wadah sampai jadi satu jamu yang sangat kental. Entah apa-apa aromanya apalagi rasa. Beggh, Aya aja nggak berani deket-deket.

“Tuan Putri, ini jamu apa?” tanya Mei sambil tutup hidung.

“Jamu sabar langsung subur, Mei, jangan dicoba sakit nanti. Eh, tapi manusia harimau bisa sakit, nggak, Mei?”

“Bisa, Tuan Putri, tapi ya lebih cepat sembuh daripada manusia. Kita juga mati, tapi lebih lama.”

“Paling cepet kalian mati di usia berapa?”

“Kalau tidak salah paling muda 200 tahun.”

“Di dunia manusia udah tua banget itu. Ya udah, yuk, kita ketemu Pangeran Takguna. Jangan lupa jamuan makan sama jamu dihidangkan ya, Mei. Jangan sampai gagal.”

“Baik, Tuan Putri. Jangan lupa Pangeran Takguna dia paling suka disanjung dan dipuji setinggi langit. Coba Tuan Putri lakukan itu untuk mengambil hatinya.” Mei meninggalkan Aya dan mempersiapkan tempat makan untuk keduanya.

Aya sudah menunggu dengan duduk man
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status