Share

Kang Mas

Astina memperhatikan Tuan Putri Cahaya yang sedang berusaha dijodohkan oleh pangeran ketiga. Siluman kelabang itu tertawa lebar. Padahal sudah jelas mereka tidak cocok tapi masih bisa dipaksakan.

“Abhiseka itu bodoh, terlalu menggebu-gebu ingin punya keturunan lagi. Padahal kalau putrimu itu sampai punya anak, akan aku habisi juga. Percayalah, tak akan aku biarkan kau punya cucu, Abhiseka. Soal anak, ya aku akan biarkan Cahaya hidup, sebagai keturunan terakhir yang tak akan bisa memberimu penerus lagi, ckckckck, kasihannya.” Astina meniupkan asap hitam dari dalam gua persembunyiannya.

“Bagus kalau aku bermain-main dengan harimau putih yang ini. Kita lihat sampai sejauh mana dia bisa tahan melihat paha sang putri tersingkap kainnya.” Astina telah mengirimkan sihir untuk mempengaruhi isi kepala pangeran ketiga. Selanjutnya dia hanya perlu melihat apa yang akan terjadi.

“Semoga kalian tersulut untuk berperang dan saling membunuh satu sama lain. Pada saat kesempatan itulah aku bisa mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status