Share

Amarah

“Susah banget huruf di sini. Kriting-kriting semua.” Aya menulis pada sebuah kain putih sesuai apa kata gurunya. “Kenapa harus kain cobak, lesu gini. Katanya dunia manusia harimau canggih, enakan dunia manusia ke mana-mana.” Gadis bermata biru itu tak henti-hentinya menggerutu dari tadi.

“Jadi nyesel pindah ke sini, mendingan ikut Mama walau berantem tiap hari. Ternyata cinta butuh pengorbanan yang sangat besar.” Aya masih mengeluh.

Adhikara mendekat dan melihat hasil tulisan tangan sang putri. Dia mengatakan salah. Aya berdecih.

“Jadi ingat si julidah guru MTK, julid amat jadi orang.” Tiga hari sudah Aya ada di sana.

Sang putri tak tahu dunia di luar sana bagaimana. Pun tidak ada Mei Mei yang menjadi kupingnya di dalam istana. Padahal berita gembira bagi orang lain tidak bagi Aya tak lama lagi akan dimulai.

Di luar sana Saka sudah bertemu dengan calon istrinya. Gadis berparas paling cantik dari kalangan rakyat biasa yang dinilai sepadan oleh sang prabu. Keduanya telah bertemu da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status