Share

Gejolak Perasaan

“Tuan Putri Cahaya Argani, selamat datang di istana Kerajaan Gunung Kalastra, hamba Marlin, kepala dayang di istana ini.” Sambutan dari salah satu pengurus istana yang paling tua, sambil menundukkan kepala memberi hormat.

“Keren amat nama di gunung Marlin, kiran Paijo, Painem, Suketi gitu.” Aya masih memperhatikan gerbang masuk istana yang begitu megah daripada rumah Amira. Semua yang ada di sana memberikan hormat padanya.

“Tuan Putri, ayo, hamba akan mengganti bajumu. Gusti Prabu sudah menunggu,” ajak Marlin. Dia membuka tas ransel sang putri dan memberikannya pada dayang muda.

“Eh itu ada sunscreen, cussion, retinol, bedak, lipstik.” Aya meminta lagi tasnya.

“Tuan Putri tidak perlu itu semua di sini. Mari, kita ganti semua barang-barang manusia biasa yang fana ini. Antar Tuan Putri ke pemandian.” Perintah Marlin pada lima dayangnya.

Sepanjang jalan Aya hanya ber woow dan say amazing saja atas kemegahan istana milik Abhiseka. Bahkan dia tidak memanggil Saka lagi. Sudah ada lima
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status