Share

Perjalanan ke Gunung

“Mati aku sampai di atas nanti. Hukuman apa kira-kira yang akan diberikan oleh Gusti Prabu,” ujar pengawal itu perlahan. Saka berjalan di depan dan Aya mengikutinya dari belakang. Mereka melewati tempat yang indah dan membuat mata terlena.

“Pak Saka,” panggil sang putri. Namun, pengawal itu sedang tidak ingin bicara apa-apa.

“Pak Saka marah sama Aya?” tanya gadis bermata biru itu.

“Tidak, kita harus cepat sampai, Tuan Putri. Gusti Prabu pasti sudah menunggu.” Saka menyingkirkan ranting pepohonan yang menghalangi langkah mereka berdua.

“Yang tadi nggak sengaja loh, Pak, suer.”

“Tidak sengaja apanya?” gumam pengawal itu tak percaya.

“Ah, tapi Pak Saka diem aja, nggak ada ngelawan, artinya Bapak mau juga donk.” Aya senyum lagi.

“Tuan Putri, harap jaga bicara di sini ya, jangan berkata mesum, nanti terj—”

“Terjadi hal-hal yang diinginkan?” tebak Aya.

“Shyuuuh, tenang dan nikmati alam pemandangan sekitar.” Saka kemudian menunjuk taman bunga yang sangat luas di lahan tak berpenghuni
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status