Share

Pandangan Pertama

Amira berhadapan dengan Cahaya yang kini ke mana-mana ditemani oleh Saka. Sudah dua minggu lebih sang putri berdekatan dengan bodyguard dari mamanya. Dan helai demi helai rambut hitam Aya mulai memutih.

“Jelasin sama Mama, tagihan sebanyak ini kamu pakai beli apa, Aya?” Amira membeberkan tagihan kartu kredit milik Aya. Ya, beberapa saat lalu sang putri belanja brand Dior sedikit kalap. Selain untuk Saka juga untuk dia.

“Ya, dipakai belanja, Mah, ada kok barang-barangnya,” jawab Aya sambil duduk santai di kursi. Saka berdiri tegak di sebelahnya.

“Kamu pergi dulu. Saya lagi bicara sama anak saya.” Amira mengusir Saka. Pengawal setia itu beranjak mengikuti perintah Gusti Ratu.

“Pak Saka nggak boleh pergi. Di sini aja!” Lain perintah dari sang putri. Taksaka tidak jadi beranjak.

“Pergi!” ucap Amira.

“Jangan!” Aya membantah.

Saka jadi bimbang, keduanya merupakan orang lingkar dalam kerajaan yang sama-sama boleh dilaksanakan perintahnya.

“Kamu berani melawan Mama, Aya!” Amira berdiri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status