Share

Rasa Bahagia

Tak lama lagi ujian nasional akan diadakan. Tak lama lagi juga sang putri akan diminta kembali ke Gunung Kalasra menjelang usianya mendekati angka ke 18. Tapi sang putri belum diberi tahu apa-apa oleh Saka. Sebab sang prabu baru saja sembuh dan belum mengeluarkan perintah.

“Kalau disuruh kawin, nggak maulah, Aya,” ujar sang putri bergidik ngeri di dalam mobil.

“Bukannya sudah cukup umur untuk kawin, Non?” tanya Saka.

Iya di dunia manusia harimau, di dunia manusia biasa ya nggak. Masuk golongan pernikahan dini yang bukan cintanya yang terlarang, hanya waktu saja yang belum tepat merasakan semuanya.

“Cukup, sih, cukup, Pak, tapi nggak cukup juga, kok. Cepet amat, belum juga sempat jalan-jalan ke tempat lain. Belum juga ngerasai berubah jadi ultraman beneran.”

Bosan melanda, Aya menghidupkan musik di mobilnya. Gadis bermata biru itu agak lain selera dengan teman-temannya. Dia suka lagu tradisional berbahasa Jawa. Ya, sama seperti Abhiseka juga.

Saka senyum-senyum sendiri lagi. Di ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status