Share

Nikmat Besar

Kutatap tangan Mas Hasan yang gemetar menerima amplop itu. Amplop yang mungkin berisi gaji terakhir kami. Netra Mas Hasan perlahan membeliak saat mengeluarkan isinya. Demikian denganku. Satu gepok uang merah berlogo sepuluh juta kini berada di tangan Mas Hasan.

“Ini uang apa, Pak Bos?“ tanya Mas Hasan tak percaya.

“Gaji terakhir kalian dari Annuha dan hadiah dari ane karena ente lebih mentingin orangtua daripada kerjaan. Salut ane sama ente, San,“ jawab Pak Bos. Perlahan bibir Mas Hasan melengkung. Dia merunduk seraya memegangi uang itu.

“Terimakasih banyak, Pak Bos. Semoga Allah balas dengan yang berlipat ganda,“ ucapnya dengan suara bergetar.

“Aamiin.“ Kami bertiga menyahutinya.

Perasaan bingung dan bahagia bercampur jadi satu. Aku bingung, harus ke mana kami setelah ini? Pulang ke Cianjur, sudah pasti tidak mungkin. Ke orangtuaku di Bandung? Ah, aku malu.

“Oh iya, San ... Ente bersedia kagak kerja di grosir baru ane?“ tanya Pak Bos.

“Grosir?“ tanyaku.

“Iya, Hanna. Jadi Bapak beli r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status