Share

Tukar Nomor

Hasan POV

Kami tiba di Bogor sekitar pukul satu siang. Cuaca Bogor siang ini begitu panas. Khalid agak rewel sebelum kipas kunyalakan. Kubuka ponsel yang sedari tadi berbunyi. Ningrum memasukkanku ke grup ’Yusup family’.

Grup yang sebulan lalu kutinggalkan karena anggotanya terang-terangan menghina Hanna, istriku. Selain aku, ada juga nomor baru yang Ningrum masukkan. Nomornya Yanti. Janda tiga puluh sembilan tahun itu seperti tak punya urat malu. Selalu wara-wiri di keluarga kami.

[Assalamualaikum, selamat bergabung Mbak Ipar] tulis Rika.

[Waalaikumussalam, Dek ipar. Makasih sambutannya.] balas Yanti.

Masih ada Ningrum dan Nuri yang sedang mengetik. Melihat pesan yang dikirim mereka saja aku sudah tak berminat, apalagi harus aktif berbalas pesan.

Hanna masuk dengan membawa tiga buat nasi box. Setelah meletakkannya di meja, Hanna menutup pintu. Membuka niqob dan khimarnya. Senyumku sontak mengembang sempurna. Aku paling suka kalau Hanna menggerai rambut hitam legamnya.

“Gerah bange
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status