Share

Haus Kasih dan Sayang

Pagi saat bangun tidur, Shela berlari ke kamar mandi dengan cepat. Saat terbangun tiba-tiba perutnya bergejolak hebat dan seolah ingin memuntahkan semuanya.

Tubuhnya langsung berkeringat dingin dan gebigil. Sebastian menemaninya, laki-laki itu ikut cemas.

"Ya ampun, kenapa Sayang? Masuk angin?" Laki-laki itu mengusap punggung istrinya dengan lembut.

Shela menggeleng pelan. "Tidak tahu, setiap pagi ingin mual. Tubuhku kedinginan," ujar Shela usai mual-mual meskipun tak ada sesuatu yang ia keluarkan.

Laki-laki itu kembali mengangkat tubuh Shela dan mengajaknya masuk ke dalam kamar. Sebastian menyelimuti Shela dan mengusap keringat di wajahnya.

Shela mencekal lengan sang suami. "Jangan kerja ya, sehari ini saja."

"Sayang, aku nanti akan pulang lebih awal. Aku hanya akan ikut satu acara meeting saja, okay? Biar anak-anak dibawa Mama, kau istirahat saja, hem?"

Jawaban suaminya membuat Shela kesal, wanita itu langsung menutup wajahnya dengan selimut dan menangis tanpa kejelasan.

Seb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status