Share

Malamku yang Kelabu

"Dia sungguh tidak datang dan lupa."

Shela meneteskan air matanya, wanita itu merasa hatinya hancur. Sangat hancur dan perih saat janji seseorang padanya diingkari, saat orang yang dicintainya berbohong padanya. Apalagi alasannya nanti?

Hingga pukul sebelas malam, Shela sendirian di dalam rumah kaca itu seorang diri menunggu Sebastian, setelah pukul delapan tadi si kembar jenuh dan ingin pulang. Anak-anak itu kembali dengan sopir dan pulang ke rumah Stevani, karena Shela ingin mengatakan hal penting pada Sebastian.

Tapi orang yang paling dia tunggu ternyata tidak juga datang. Harus kah Shela menangis seperti anak kecil? Tapi sakitnya kini benar-benar tidak berbohong.

"Dia tidak datang dan aku masih berharap dia mengingatnya?" lirih Shela menundukkan kepalanya dan menangis.

Shela memeluk tubuhnya sendiri dan terus tertunduk menyembunyikan tangisnya.

"Harusnya aku pulang, harusnya aku yakin pada hatiku kalau dia memang tidak akan mengingat apapun." Wanita ini tersakiti lagi. "Dia h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
emg gk bisa apa kerjaa annya dtgl sbntr kata nya bos , sblm2 nya bisa pun, nthlh mending shela sma adam laki2 yg baek n pnyabar,
goodnovel comment avatar
Rumsari
mampus kau Bastian dasar cowok pelupa lie kudu dijewer telinganya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status