Share

Tiana dan Aldrich Hubert

"Mami, Tiana kangen Mami..."

Tiana, anak itu duduk sendirian di bangku taman sekolahnya. Dia tidak mau masuk ke dalam kelas, dan semua guru-guru di sana sudah paham dengan kebiasaan Tiana. Tidak ada orang yang berani memarahinya, karena Tiana juga kurang terbiasa bergaul dengan banyak teman-temannya.

Anak itu membawa untaian bunga-bunga dari rumput liar yang tumbuh di sekitar sana. Tiana menundukkan kepalanya dan mengusap air matanya.

"Kau baik-baik saja, Tiana?"

Suara anak laki-laki yang tidak asing di telinga Tiana. Hanya dia satu-satunya teman Tiana di sekolah, meskipun berbeda tempat.

"Tidak," jawab Tiana menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aku menangis."

Tiana mendongakkan kepalanya menatap Aldrich yang berdiri di depannya. Anak laki-laki itu menghela napasnya pelan.

"Ck, cengeng sekali. Pantas saja kembaranmu selalu memarahimu, kau cengeng sih," ujar anak laki-laki itu mengusap pipi Tiana.

Keduanya menatap sekitar, tempat itu sangat sepi karena masih jam sekolah.

"Kenapa k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status