Share

Peluk Aku Erat-erat

Ruangan hangat dengan aroma obat-obatan menyengat indra milik Sebastian. Bulu kudu merinding sekujur tubuh saat dokter mempersilakan dia masuk ke dalam sebuah ruangan.

Para perawat sibuk membersihkan ruangan itu dari aroma anyir yang ada. Di sana dia melihat Shela yang terbaring dengan alat bantu napas dan wajahnya amat sangat pucat, dia hanya mengeluarkan kepalanya dengan mulut sedikit terbuka dan napasnya yang naik turun.

"Tuan bisa menemani Nyonya," ujar Dokter Teodora menatap Sebastian.

Sebastian mengangguk lemah, dia berjalan mendekati Shela. Wanita itu menutup matanya dan merasakan lembutnya telapak tangan Sebastian mengusap wajahnya yang berkeringat dingin.

Kedua mata itu terbuka dengan lemah. Shela menatap wajah Sebastian dengan tatapan tak mampu.

"Jangan bicara apapun," bisik Sebastian menggenggam tangan Shela dan mengecupnya.

"A-anak kita," lirih Shela napasnya terputus-putus.

"Ssshhtttt, diamlah Shela."

Shela mengangguk lemah, ia menarik sekuat tenaga tersisa memelu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status