Share

Bayi Kita, Telah Tiada

Menggugurkan Anak itu. Sebastian tidak sejahat itu untuk mengatakannya dengan sangat tega. Laki-laki itu menggelengkan kepalanya di hadapan Shela yang menangis.

Sebastian menekuk lututnya. Dia menggenggam kedua tangan sang istri dengan hangat.

"Tidak, bukan itu maksudku. Aku hanya tidak ingin melihatmu seperti ini, Shela." Sebastian mengulurkan tangannya mengusap air mata di pipi Shela.

Dari tatapan dan wajah cantik yang kini terlihat tersiksa, Shela berkeras kepala mempertahankan semuanya.

"Biarkan semuanya berlalu, kalau dia bertahan maka aku akan kuat. Kalau pun tidak, jangan memaksanya untuk pergi," ujar Shela menggeleng-gelengkan kepalanya.

Wanita itu memeluk Sebastian dengan erat, tangisannya tak bersuara dan dia meletakkan kepalanya di pundak Sebastian dengan sangat pelan.

"Istirahatlah, aku buatkan minuman hangat, ya?" Sebastian mengusap punggung Shela dengan lembut.

Tiana yang berada di sana, anak itu diam dengan wajah sedih. Dia takut mendekati Maminya saat tahu Mamin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mimih Minih
selalu lelaki begitu mati klu kerja nya tertangguh dari memperhatikan apa guna kaya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status