Share

Ternyata Paman Sungguh Papiku!

"Shela, bangun... Kau pasti lelah kan?"

Sebastian membungkukkan badannya di hadapan Shela dan mengusap pucuk kepalanya. Kedua mata gadis itu perlahan terbuka, hingga Shela tersentak begitu mendapati Sebastian di hadapannya tepat.

"Om," lirihnya begeming.

"Tiana sudah tidur, sudah aku bawa ke kamarmu. Sekarang kau cepat istirahat, jangan tidur di sini," tutur Sebastian tersenyum tulus.

Shela mengangguk kecil, ia berdiri dan melangkahkan kakinya menuju anak tangga. Namun tiba-tiba kaki Shela seperti tertahan oleh sesuatu yang membuat ia terdiam di tempat.

Perlahan gadis itu menoleh ke arah Sebastian yang duduk di sofa dan mendongakkan kepalanya, laki-laki itu menyunggar rambut hitamnya, dia terlihat sangat lelah.

"Om sudah makan?" tanya Shela, urung ia melangkah ke kamar dan malah mendekati Sebastian.

"Hem? Belum, aku bisa membuat makanan sendiri nanti," jawab Sebastian santai.

"Mau aku buatkan kopi, atau-"

"Aku hanya minta padamu, istirahatlah. Kau tampak pucat sekali, kau kuran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status