Share

Bab 72

"Git...bangun, Git! Bantuin Ibu gih, di dapur!" seru Bang Ridwan sembari menarik selimut yang menempel di tubuhku.

Aku mencoba membuka mata dengan susah payah. Berat sekali rasanya. Kepalaku terasa pusing. Tiba-tiba aku ingin muntah.

Aku bergegas bangkit dari tempat tidur dan berlari menuju kamar mandi. Sudah beberapa hari ini aku merasakan seperti masuk angin, tapi pagi ini terasa sangat berat sekali.

"Maaf, Bang. Gita gak bisa bantu Ibu. Kepala Gita pusing sekali,"ucapku lemah setelah keluar dari kamar mandi.

"Dari kemarin kamu muntah-muntah, jangan-jangan kamu hamil," ujar Bang Ridwan seraya menatap mata ini.

"Hamil?" sahutku seperti tak percaya.

"Iya, mungkin kamu hamil. Coba kamu beli test pack!" ujar Bang Ridwan lagi.

"Iy—iya, Bang. Nanti Gita beli test packnya," sahutku ragu-ragu.

"Kalau begitu, Abang berangkat kerja dulu ya. Nanti, kabari Abang apa hasil test pack nya, oke?" Aku tersenyum seraya mencium punggung tangan suamiku dengan takzim.

Bang Ridwan berangkat bekerja se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status