Share

Bab 74

Dengan langkah gontai, aku melangkah menuju pintu keluar. Kali ini, Mayra tak menangis, seolah dia tahu kalau tak ada lagi kesempatan untuk tetap tinggal di rumah ini. Aku dan Mayra pasrah diusir dari rumah ini.

Bang Ridwan dan Ibu berdiri di depan pintu kamar Ibu. Aku menatap sendu ke arah mereka, masih berharap ada sisa-sisa maaf untukku.

"Bang...maafkan Gita."

Hanya kata itu saja yang mampu kuucapkan. Aku terisak, tak tau harus berkata apa lagi.

"Pergilah, Git! Nikmati hari-harimu di luar sana. Kau bebas berbuat apa pun sekarang. Aku baru tau, ternyata kau perempuan serakah, tak pernah bersyukur. Aku memilihmu ketimbang Risa. Membiarkanmu dengan leluasa merusak kebahagiaan Risa agar dia secepatnya pergi dari sini. Aku memimpikan rumah tangga yang sangat bahagia bersamamu. Tapi ternyata semua itu salah. Kau bukanlah bidadari seperti yang kukhayalkan, kau tak lebih dari seekor binatang buas yang tak tau berterimakasih pada tuan yang sudah merawatnya bertahun-tahun. Sungguh, aku sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status