Share

Bab 98

Sudah sebulan berlalu, sejak Indri datang ke toko, dia tak pernah lagi muncul seperti waktu itu. Mungkin dia sudah menemui Aldo di penjara, dan sudah tahu cerita sebenarnya seperti apa. Makanya, dia tidak lagi menuntut uang dariku.

Aku masih menikmati sarapan bersama kedua anak-anakku, ketika ponselku berdering. Gegas aku memgambil hape yang kuletakkan di dalam kamar, di atas nakas. Ternyata yang menelepon adalah Mang Diman. Ada apa dia menelepon sepagi ini?

"Halo, Mang Diman. Ada apa?" tanyaku pada penjaga toko itu.

"I—ini, Bu. Tadi saya kaget, karena ada yang melempar pintu depan toko. Suaranya sangat keras. Lalu saya keluar untuk memeriksanya. Ternyata benar. Ada sebongkah batu yang lumayan besar di depan toko dan tepat di depan pintu masuk, ada setumpuk kotoran manusia, Bu. Sepertinya ada yang meneror toko kita, Bu," ujar Mang Diman dengan nada cemas.

"Diteror? Kok bisa? Pagi-pagi begini, loh. Siapa ya?" tanyaku penasaran. Perasaan aku tidak punya musuh di sini.

"Saya juga tid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
id.diana ishak
Lama updatenya Thor......️...️...️...️...️
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status