Share

151. Ditahan bagian B.

"Mala, bagaimana selanjutnya?" tanya pak RT dengan suara yang lembut. Beliau memandang ke arahku yang baru saja menjatuhkan bokongku di sebelah bu RT.

"Seperti yang saya bilang, Pak RT. Semua telah saya serahkan ke pihak yang berwajib. Jadi semua sudah bukan urusan saya," sahutku mencoba tetap dalam planing awalku.

"Cih, keras kepala sekali kali kamu Ma—"

"Bu!" bentak bapaknya Helen. Mulut ibunya Helen berhenti saat masih menganga, entah akan mengucapkan apa. Namun, karena pelototan dari lelaki berbaju koko di sebelahnya, wanita itu seketika mingkem tak melanjutkan ucapannya. Padahal aku sangat penasaran dengan apa yang akan berbunyi dari mulutnya.

"Diam coba! Kita disini mau meminta kebijakan dari Mala, kamu malah terus teriak-teriak tidak berguna. Diam dan dengarkan," ketusnya, sepertinya bapaknya Helen sudah kesal. Sama seperti aku. Ibunya Helen sama ibu mas Rahman kenapa klop banget gak tau dirinya. Astaghfirullah. Aku mengusap dadaku seketika.

Suara motor dengan knalpot yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status