Share

157. Di rumah Mala bagian A.

Berkumpul di rumah Mala.

"Sepuluh juta?!" Serentak ketiganya mengulang nominal yang aku sebutkannya. Aku hanya memasang senyum bahagia, membayangkan tiga puluh juta di depan mata. Sedangkan ipar dan mantan pacar suamiku mereka saling pandang satu sama lain.

"La, sini sebentar," panggil Eful sambil menepuk pundakku. Tanpa menunggu jawabanku Eful telah berlalu kedepan. Ia menuju ke sebuah warung di samping kantor polisi yang sedang lenggang.

"Mau minum apa?" tanyanya saat aku mulai mendudukkan diri di sebuah kursi tepat di hadapannya. Aisyah, Bu RT dan pak RT ku minta menunggu sebentar.

"Teh botol aja," sahutku. Karena aku sangat suka dengan minuman instan itu. Jadi dimana pun dan apapun makanannya minum lnya tetap, Eh—

"La, kamu gak boleh ngomongin masalah uang damai di kantor polisi!" ucapnya dengan menatap lekat wajahku. Serius sekali tatapan adik sepupuku itu.

"Oh, aku hanya bercanda, Ful. Hanya menggertak mereka, beneran deh!" kilahku dan memang tak terpikirkan sebelumnya meski
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
diyah dhee
Tata bahasanya semakin acak kadul. Sampai Ga paham bacanya. Sayang banget kmaren langsung beli smp bab 165 ... rugi banyak banget. Babnya pendek2, awal bab juga banyak pengulangan paragraf. Smakin membagongkan kalimat2nya .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status