Share

156. Jadilah manusia yang punya empati.

"Onty, mana Ma?" tanya Nayla. Anak gemil itu sedang disuapin oleh Aisyah sambil menonton film kartun di tv.

"Nanti juga pulang. Nayla malam ini nginep sama onty aja, mau?" tanya dengan memandang lekat wajahnya.

"Nay, mau pulang onty. Nanti anterin abis makan. Mau cari Mama. Tadi pagi mama dibawa polisi," ucapnya lagi. Aku memejamkan mataku. Nayla dan kedua kakaknya juga Wulan akan terlantar hanya karena keegoisanku? Apa yang kamu lakukan Mala?

Tuhan….

Aku harus bagaimana?

———RatuNnaKania———

Aku masuk ke dalam kamar lalu merebahkan tubuhku. Kupandang lekat langit-langit kamarku seolah-akan ada jalan keluar dari sana.

Celotehan Nayla terdengar begitu jelas. Gelak tawanya, dan cara dia merajuk saat kudengar Aisyah menjahilinya. Balita itu begitu polos, bahkan sejak tadi sudah minta diantarkan pulang. Kedua kakaknya sepertinya pulang bersama bang Anton tadi. Apakah mereka sudah makan? Ada rasa khawatir di benak ini. Akh, aku jadi dilema.

Kuraih ponselku lalu menekan nomor suamiku. Ku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status