Share

153. Belum ada jalan keluar bagian B.

Part : Belum ada jalan keluar bagian B.

"Abang minta maaf, La. Atas kesalahan Eni sama kamu," ucapnya lagi. Entah yang keberapa kali bang Anton minta maaf sejak setengah jam duduk di terasku. Aku tak menjawabnya.

Semua orang minta maaf dan ingin dimaafkan. Apalagi alasannya anak. Aku harus bagaimana?

"Kalau begitu, kita ke kantor polisi saja," ucap ibunya Helen sambil bangkit. Lalu kedua orang lainnya ikut bangkit. Hanya bapaknya Helen dan pak RW yang menyalami kami sebelum pamit. Ibunya Sarah tanpa sepatah kata pun berlalu meninggalkan dua orang lainnya.

"Ton, sana ke kantor polisi. Bebaskan istrimu, anak-anakmu nanti terlantar. Ibu malas sekali ribet lagi," ucap ibu. Ia keberatan untuk mengurusi ketiga cucunya.

"Biar di sini sama Mala sa—"

"Tentu saja, memang seharusnya begitu, kamu yang bikin ulah. Ya, kamu yang harus mengurusi cucu-cucuku. Kan ibunya kamu yang penjarakan," sahutnya. Padahal aku belum selesai berbicara.

Ya … Tuhan, bolehkah aku bilang ingin wanita tua dihadapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status