Share

191. Sepeninggal Bapak bagian C.

"Ada apa, Man?' tanya bang Rahmat yang datang dari belakang.

Mas Rahman menceritakan apa yang terjadi, tentang telepon dari Arif dan dia harus pergi ke Lampung hari ini juga. Bang Rahmat pun mendukung untuk Mas Rahman segera kembali ke Lampung beberapa hari. Karena dia bilang mungkin saja kesempatannya tidak datang dua kali. Dan aku membenarkannya.

"Percayakan ini pada Abang, Man. Karena aku adalah anak tertua," ucapnya dengan memandang wajah adiknya.

Akhirnya dengan berat hati Mas Rahman pun menyetujui untuk pergi. Aku pun mempersiapkan segala sesuatu untuk kepergiannya.

Setelah mas Rahman pergi, aku makin sibuk mengurus acara di rumah ibu setiap hari, untung saja di toko ada Agus dan Sandi. Profit pun makin hari makin naik. Aku mengambil keperluan untuk acara tahlilan dari tokoku, tentu saja dengan mencatat setiap barang yang di ambil. Bukan perhitungan, tapi anak bapak ada banyak. Jadi biar tahu berapa pengeluaran untuk acara ini.

Uang yang di dapat dari para pelayat pun tak mai
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status